Mari kita telusuri asal-usul dan karakteristik kopi robusta yang sangat populer di kalangan penggemar kopi. Jenis kopi ini banyak disukai berkat rasa yang kuat dan khas. Lantas apa saja ciri kopi robusta yang bisa dikenali?
Kopi robusta merupakan jenis kopi yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Kopi ini mengandung berbagai zat seperti kafein, mineral, trigonellin, asam klorogenat, serta asam amino bebas.
Sejarah kopi robusta dimulai di Afrika, tepatnya di Kongo, pada tahun 1898. Kopi ini muncul sebagai alternatif setelah kopi arabika, yang pada saat itu sering terkena penyakit dan serangan hama.
Kopi robusta mulai diperkenalkan di Indonesia oleh penjajah Belanda pada tahun 1907. Kemampuan robusta untuk tumbuh dengan baik di berbagai iklim dan musim membuatnya menjadi pilihan utama untuk dibudidayakan di tanah air. Berikut adalah beberapa ciri khas kopi robusta yang perlu Anda ketahui:
1. Berukuran kecil
Biji kopi robusta memiliki ukuran yang lebih kecil dan bentuk yang lebih bulat jika dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, seperti arabika. Selain itu, kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, memberikan rasa yang lebih kuat dan sedikit pahit.
Pohon kopi robusta tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian antara 400 hingga 700 mdpl, biasanya di wilayah yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi arabika yang lebih menyukai ketinggian lebih tinggi. Selain itu, pohon kopi robusta dapat tumbuh sangat tinggi, mencapai 10 meter, meskipun di kebun kopi sering dipangkas agar lebih mudah dipanen.
2. Kemudahan Perawatan Biji Robusta
Tanaman kopi robusta dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mampu bertahan di cuaca panas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perawatan dan penanaman robusta relatif mudah.
Hal ini menjadikan kopi robusta sebagai jenis tanaman kopi yang dominan di kebun-kebun kopi Indonesia. Selain ketahanan terhadap cuaca panas dan serangan hama, kopi robusta juga dikenal dengan hasil produksinya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kopi arabika.
3. Mudah Diolah
Proses pengolahan biji kopi sangat memengaruhi rasa dan kualitas kopi yang dihasilkan. Biji kopi robusta memiliki karakteristik yang lebih tahan terhadap proses pengolahan yang lebih cepat dan sederhana.
Proses pengeringan dengan oven pada biji kopi robusta tidak mempengaruhi cita rasanya secara signifikan, karena kopi robusta sendiri cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih sedikit nuansa rasa halus yang rentan terhadap perubahan.
Sebaliknya, biji kopi arabika memerlukan perhatian lebih dalam pengolahannya. Proses seperti pemulpingan, fermentasi, dan pengeringan alami dilakukan untuk mempertahankan rasa dan aroma khas arabika yang lebih lembut dan kompleks.
Penggunaan oven pada biji arabika dapat merusak profil rasa halus yang diinginkan, sehingga proses pengeringan secara alami lebih disukai agar cita rasanya tetap terjaga dengan baik. Proses ini juga berkontribusi pada keasaman dan keanekaragaman rasa yang lebih kaya yang menjadi ciri khas kopi arabika.
4. Rasa yang Khas
Kopi robusta dikenal dengan rasa pahit dan tajam yang menjadi ciri khasnya. Karakteristik rasa kopi ini meliputi nuansa kayu, earthy, dan coklat hitam.
Dibandingkan dengan kopi arabika, robusta memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah. Selain itu, kadar gula dalam kopi robusta juga lebih rendah, bahkan dua kali lipat dibandingkan dengan kopi arabika.
Itulah beberapa ciri kopi robusta yang bisa diketahui. Tentunya dengan mengetahuhi beberapa ciri ini, kita bisa membedakan ketika menemukan kopi serupa namun belum mengetahui namanya.
