5 Fakta Kopi Robusta yang Jarang Diketahui Bahkan Untuk Pecintanya

Kopi Robusta adalah salah satu jenis kopi yang paling populer dan mudah ditemui, khususnya di Indonesia. Sebenarnya ada beberapa fakta kopi robusta yang jarang diketahui.

Selain Robusta, terdapat juga varietas lain seperti Arabika, Colombia, dan Typica. Meski demikian, Robusta dan Arabika menjadi dua varietas yang paling dikenal dan digemari.

Setiap jenis kopi ini memiliki daerah asal yang berbeda, yang turut berkontribusi pada karakteristik rasa khas masing-masing. Oleh karenanya, berbeda antara jenis kopi yang satu dengan lainnya.

Untuk itu, dalam uraian kali ini akan diberikan sebuah fakta unik dari kopi robusta yang bisa diketahui. Berikut diantaranya:

1. Cara Pengolahan Biji Kopi Robusta Lebih Mudah

Setelah dipanen, proses pengolahan biji kopi Robusta relatif lebih sederhana, cukup dengan mengupas kulitnya dan mengeringkannya menggunakan oven. Berbeda dengan kopi Arabika yang lebih sensitif, proses pengolahannya memerlukan tahapan tambahan.

Seperti pulping, fermentasi, penjemuran hingga benar-benar kering, serta pengupasan kulit. Pengeringan kopi Arabika umumnya dilakukan secara alami dengan sinar matahari karena penggunaan oven dapat mempengaruhi cita rasanya.

2. Kopi Robusta Bisa Dinikmati Langsung ataupun Diolah

Kopi Robusta dan Arabika sama-sama dapat dinikmati secara langsung. Namun, untuk berbagai minuman kreasi seperti Latte, Es Kopi Susu, atau minuman berbasis kopi lainnya, Robusta lebih sering digunakan.

Hal ini karena Arabika sudah memiliki karakter rasa khas, mulai dari manis alami hingga nuansa fruity yang unik. Sementara itu, kandungan krim dan susu dalam minuman dapat membantu menyeimbangkan rasa pahit yang lebih dominan pada kopi Robusta.

3. Biji Robusta Mudah Dirawat dan Tumbuh

Perbedaan lain antara kopi Robusta dan Arabika terletak pada proses penanamannya. Kopi Robusta lebih mudah dibudidayakan karena mampu tumbuh di dataran rendah, tahan terhadap suhu panas, serta lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.

Oleh sebab itu, lahan perkebunan kopi Robusta di Indonesia lebih luas dibandingkan dengan Arabika. Sebaliknya, kopi Arabika memerlukan suhu lebih sejuk, umumnya berada di dataran tinggi dengan kelembapan yang cukup.

Mengingat kopi Arabika hanya dapat tumbuh optimal pada suhu sekitar 18-22°C, maka wilayah pertumbuhannya di Indonesia pun terbatas pada lokasi-lokasi tertentu. Dari segi pertumbuhan, pohon kopi Robusta memiliki ketinggian sekitar 4,5 hingga 6 meter, sedangkan kopi Arabika cenderung lebih pendek, yakni sekitar 2,5 hingga 4,5 meter.

4. Cita Rasa Kopi Robusta Lebih Kuat dan Pahit

Jika dilihat dari tingkat kepahitan, kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kopi Arabika. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang lebih rendah serta kadar kafein yang lebih tinggi, yakni sekitar 2,2% lebih banyak daripada kopi Arabika.

Dalam hal cita rasa, kopi Robusta cenderung memiliki karakter yang kuat dan pahit. Sementara itu, kopi Arabika menawarkan rasa yang lebih beragam dengan tekstur lebih lembut serta sentuhan fruity, seperti rasa buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang memberikan kompleksitas tersendiri.

5. Aroma Lebih Strong

Kopi terkenal sebagai minuman dengan kandungan kafein yang tinggi. Kopi Robusta memiliki cita rasa yang lebih pahit, yang menunjukkan bahwa kadar kafeinnya lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika.

Kafein dalam kopi Robusta mencapai sekitar 1.5-3.3%, atau hampir dua kali lipat lebih banyak dari Arabika, sehingga memberikan efek yang lebih kuat. Memahami perbedaan kadar kafein ini dapat membantu dalam menentukan jenis kopi yang sesuai dengan preferensi masing-masing.

Itulah beberapa fakta kopi robusta yang bisa diketahui. Tentunya pecinta kopi wajib mengetahui fakta ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top