Kopi adalah salah satu komoditas perdagangan global yang menduduki posisi kedua terbesar setelah minyak bumi. Di antara berbagai jenis kopi, Robusta dan Arabika menjadi yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Ada beberapa perbedaan anatara kopi robusta dan rabika.
Minuman ini dikenal dengan aroma dan rasa yang unik, yang membuatnya disukai oleh banyak kalangan, dari dulu hingga sekarang. Di era modern, kopi bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup, terutama di kalangan generasi muda.
Selain berfungsi untuk mengatasi rasa kantuk, kopi juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Berbagai senyawa bioaktif dalam secangkir kopi, seperti vitamin B3, potasium, vitamin B2, dan magnesium, dapat memberikan efek positif bagi fungsi otak.
Untuk itu, dalam uraian kali ini akan diberikan beberapa perbedaan diantara kopi robusta dan arabika. Berikut diantaranya:
1. Berdasarkan Bentuk Biji Kopi
Perbedaan antara kopi Robusta dan Arabica dapat dilihat dari bentuk bijinya. Biji kopi Robusta cenderung lebih kecil dan bulat, dengan tekstur yang agak kasar.
Sementara itu, biji kopi Arabica memiliki bentuk yang lebih pipih dan memanjang, dengan ukuran yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan Robusta. Selain itu, biji Arabica memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan Robusta. Perbedaan dalam bentuk dan komposisi biji ini berdampak pada metode penyangraian yang digunakan untuk masing-masing jenis kopi.
2. Kandungan Kafein
Biji kopi Robusta memiliki kandungan kafein yang dua kali lebih banyak dibandingkan dengan biji Arabika. Kadar kafein yang lebih tinggi ini memberikan kontribusi pada rasa campuran kopi. Selain itu, biji Robusta juga kaya akan asam klorogenat, sebuah antioksidan yang membantu mengatur kadar glukosa dan lemak dalam tubuh.
Kadar kafein dalam kopi Robusta berkisar antara 1,8 hingga 4 persen, sementara kopi Arabika memiliki kadar kafein yang lebih rendah, yaitu sekitar 0,9 hingga 1,4 persen. Oleh karena itu, kopi Robusta tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki masalah asam lambung, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan.
3. Aroma Kopi
Kopi robusta memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat dibandingkan jenis kopi lainnya. Biji kopi robusta yang belum disangrai memiliki aroma yang mirip dengan kacang. Namun, setelah disangrai dan diseduh, aroma tersebut menjadi kurang sedap. Rasa kopi robusta cenderung lebih pahit, sehingga lebih disukai oleh penggemar kopi yang menyukai cita rasa yang kuat.
Di sisi lain, kopi arabika dikenal dengan aroma yang lebih tajam dan rasa yang bervariasi. Ketika biji kopi arabika masih mentah, kita bisa mencium aroma yang menyerupai buah blueberry. Setelah disangrai, aroma kopi arabika berkembang menjadi wangi kacang-kacangan, buah-buahan, hingga bunga. Dari segi rasa, kopi arabika biasanya lebih manis karena kandungan gula yang lebih tinggi.
4. Berdasar Lokasi Tanam
Tanaman kopi Robusta tumbuh optimal di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 700 meter di atas permukaan laut, karena jenis kopi ini memerlukan suhu antara 25 hingga 30 derajat Celcius untuk berbuah.
Meskipun begitu, tanaman kopi Robusta rentan terhadap serangan hama serangga, meskipun hasil bijinya tetap melimpah. Sebaliknya, kopi Arabika berkembang baik di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000 hingga 2000 meter di atas permukaan laut, di mana suhu udara lebih sejuk.
Tanaman kopi Arabika tidak akan tumbuh optimal jika ditanam di daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 meter. Hal ini disebabkan oleh kerentanannya terhadap Hemileia Vasatrix (HV), yang menyebabkan penyakit karat daun pada tanaman tersebut.
Itulah beberapa perbedaan antara kopi robusta dan arabika yang bisa diketahui. Tentunya dengan mengetahuhi berbagai perbedaan ini, kita bisa lebih mudah untuk membedakan antara kedua kopi tersebut.
