Kopi luwak, atau dikenal juga dengan nama civet coffee, merupakan salah satu jenis kopi yang paling mahal dan eksklusif di dunia. Proses pembuatan luwak coffee yang unik melibatkan hewan nokturnal asal Asia Tenggara, yaitu luwak atau musang (Paradoxurus hermaphroditus).
Luwak mengonsumsi biji kopi terbaik, yang kemudian melalui sistem pencernaan alami. Setelah proses ini, biji kopi yang keluar akan dikumpulkan, dibersihkan, dan dipanggang untuk menghasilkan kopi dengan rasa yang sangat dihargai oleh para pecinta kopi.
Keistimewaan kopi luwak tidak hanya terletak pada cara pembuatannya, tetapi juga pada cita rasa yang khas. Selama pencernaan, enzim dalam tubuh luwak memecah protein dalam biji kopi, yang dipercaya dapat mengurangi tingkat keasaman dan menciptakan rasa yang lebih lembut serta kompleks.
Hasilnya adalah secangkir kopi dengan aroma yang kuat, keasaman yang rendah, serta nuansa rasa karamel atau cokelat, yang sering diungkapkan oleh para ahli kopi. Berikut beberapa proses dari pembuatan luwak coffee yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. Panen Biji Kopi
Jika pemilik kebun memilih untuk menggunakan luwak peliharaan dalam proses produksi kopi luwak, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanen biji kopi yang berkualitas dan sudah matang dari kebun.
2. Diberikan ke Hewan Luwak
Biji kopi kemudian diberikan kepada luwak untuk dipilih kembali. Hewan ini memiliki indera penciuman yang sangat tajam, sehingga mampu memilih biji kopi yang terbaik dan layak dikonsumsi. Di sisi lain, jika pemilik kebun mengandalkan luwak liar, mereka hanya perlu membiarkan hewan tersebut mengonsumsi biji kopi yang tersedia.
3. Pengumpulan Kotoran Luwak
Setelah luwak mengonsumsi biji kopi, terjadi proses pencernaan alami di dalam tubuhnya. Biji kopi tersebut akhirnya dikeluarkan bersama dengan kotorannya. Pengumpulan biji kopi dilakukan dengan cermat, biasanya di pagi hari, untuk memastikan bahwa biji kopi yang diambil masih dalam kondisi segar. Proses ini memerlukan perhatian khusus agar kotoran yang mengandung biji kopi dapat dipisahkan dengan tepat.
4. Pembersihan dan Pencucian Biji Kopi
Setelah biji kopi dipanen, langkah selanjutnya adalah membersihkannya dengan hati-hati dari sisa kotoran luwak. Proses pembersihan ini dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih beberapa kali untuk memastikan biji kopi bebas dari segala jenis kontaminasi. Selain itu, pembersihan ini juga berfungsi untuk menghilangkan bau yang tidak diinginkan yang mungkin ditinggalkan oleh kotoran luwak. Biji kopi yang berkualitas umumnya akan tenggelam saat direndam dalam air.
5. Pengeringan Biji Kopi
Setelah proses pencucian, biji kopi harus dikeringkan untuk menurunkan kadar air yang terkandung di dalamnya. Pengeringan dapat dilakukan secara alami dengan menjemur di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering khusus. Tahapan ini sangat penting untuk menghindari perkembangan jamur dan menjaga kualitas biji kopi tetap optimal.
6. Pengupasan Kulit Ari (parchment)
Setelah biji kopi mengering, lapisan tipis bernama parchment yang membungkusnya akan dihilangkan. Proses ini dapat dilakukan menggunakan alat khusus atau secara manual, terutama untuk biji kopi berkualitas tinggi. Pengupasan ini memerlukan kehati-hatian agar biji kopi tidak rusak.
7. Penyortiran Biji Kopi
Setelah proses pengupasan, biji kopi menjalani tahap penyortiran guna menjamin mutu biji yang dihasilkan. Tahapan ini mencakup pemeriksaan secara visual dan, dalam beberapa kasus, dibantu oleh mesin sortir untuk memisahkan biji yang rusak atau tidak sesuai dengan standar kualitas. Penyortiran ini berperan penting dalam menjaga konsistensi mutu kopi luwak.
8. Penyangraian Biji Kopi
Setelah melalui proses penyortiran, biji kopi kemudian dipanggang dengan tingkat kematangan yang disesuaikan. Tahapan pemanggangan ini memainkan peran penting dalam membentuk cita rasa khas kopi luwak. Suhu serta lama waktu pemanggangan dikendalikan secara cermat guna mengeluarkan keunikan karakter rasa yang dimiliki kopi luwak.
9. Penggilingan Biji Kopi
Setelah melalui proses sangrai dan didinginkan, biji kopi kemudian digiling sesuai dengan teknik penyeduhan yang akan diterapkan. Tingkat kehalusan hasil gilingan disesuaikan dengan metode seduh serta selera masing-masing. Umumnya, penggilingan dilakukan tepat sebelum proses penyeduhan guna menjaga cita rasa dan kesegaran kopi.
10. Penyeduhan Kopi
Tahap akhir dalam menikmati kopi luwak adalah proses penyeduhan dengan teknik yang sesuai. Beberapa metode yang bisa dipilih antara lain pour-over, French press, atau espresso, tergantung selera masing-masing. Proses penyeduhan yang dilakukan dengan benar sangat berperan dalam mengeluarkan cita rasa dan aroma khas dari kopi luwak, terutama karena nilai jualnya yang cukup tinggi.
Itulah beberapa proses pembuatan luwak coffee yang bisa diketahui. Dengan mengikuti beberapa tahapan tersebut dengan benar, maka akan bisa menghasilkan bubuk kopi yang memiliki kualitas tinggi.
